Skip to main content

Posts

Mengenal dan Menyadari Privilese

D isclaimer: Saya bukan mahasiswa di FISIP atau mempelajari privilese secara akademis di ruang kelas, sehingga jika ada kekeliruan, silakan dikoreksi di kolom komentar. Tulisan ini lahir dari sumber-sumber yang saya baca serta evaluasi diri sendiri. Selamat membaca.
Recent posts

Petaka

  12 Maret 2020 Sejak bangun pagi, aku tahu bahwa hari ini tidak akan berjalan dengan baik-baik saja. Email pertama yang menyambutku begitu aku membuka mata dikirim oleh Faulkner Performing Arts Center. Isinya adalah pembatalan konser musik yang sedianya diselenggarakan Jumat besok. Untungnya, uang tiket dikembalikan 100%, jadi aku tidak merugi dari sisi materi. Sebelum kelas elektromagnetik dimulai, Professor Hu sempat menyinggung masalah kemungkinan midterm diselenggarakan online. Kelas itu berakhir pukul 10.45, aku langsung mengambil handphone dari laci depan ranselku, dan disambut dengan 2 email serta ratusan chat dari grup Global UGRAD di Whatsapp. Email pertama dikim oleh World Learning, lembaga yang mengurusiku selama hidup di sini. Isinya adalah pembatalan summit yang sedianya dilaksanakan tanggal 5 April. Email kedua dari advisor ku di Washington DC, isinya larangan keras bagiku untuk melakukan segala jenis perjalanan ke luar kota. Sial. Aku pergi ke toilet di jur

Global UGRAD Program; Proses Seleksi, Tips dan Trik

Tulisan-tulisan saya sebelumnya banyak bercerita mengenai kehidupan saya di Amerika Serikat, tepatnya di Kota Fayetteville, Arkansas. Di tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai beasiswa yang memberangkatkan, menyekolahkan dan menghidupi saya selama hidup di sana. Beasiswa Global UGRAD. Global Undergraduate Exchange Program (Global UGRAD) merupakan salah satu program beasiswa yang disponsori oleh US Department of State dan dikelola oleh World Learning. Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa/mahasiswi jenjang studi S1 dari berbagai negara untuk berkuliah selama 1 atau 2 semester di universitas-universitas di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, proses seleksi beasiswa ini dikelola oleh AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Untuk deskripsi lebih lengkap mengenai program ini, silakan klik tautan berikut:  https://www.worldlearning.org/program/global-undergraduate-exchange-program/  dan untuk persyaratan-persyaratannya, silakan klik tautan berikut:  https://www.amin

Hari Esok Pendidikan Indonesia; What Can We Do?

  Saya paham bahwa diberi kesempatan untuk berkuliah di luar negeri, hakekatnya bukan hanya untuk membagikan cerita-cerita akhir pekan atau cerita jalan-jalan. Kami, yang diberi kesempatan belajar di jauh sana, diharapkan bisa membawa pulang pelajaran berharga untuk teman-teman kami, khususnya dalam hal belajar. Di titik ini, saya belum bisa membawa hasil penelitian atau sesuatu hal yang terlalu luar biasa. Yang bisa saya bawa saat ini adalah hasil pengamatan dan pengalaman saya selama mengikuti proses perkuliahan di sana. Kita tentu berharap suatu saat nanti, kualitas institusi-institusi pendidikan kita bisa setara dengan kualitas institusi-institusi pendidikan di sana. Tapi untuk sampai ke sana, jelas butuh kerja sama banyak pihak. Kita memerlukan peningkatan fasilitas belajar, terbukanya akses-akses untuk jurnal-jurnal internasional, ketersediaan ruang-ruang belajar non kelas, dan masih banyak lagi. Maka untuk sekarang, apa yang bisa kita (mahasiswa dan dosen) bisa lakukan? Kita

Tujuh Petualang

Tennessee, 17-20 Januari 2020 “ I wanna go to Tennessee” kataku pada Arzu pagi itu. “ Me too! Well, let’s go next weekend! we have a break next Monday, so looong weekend is coming!” balasnya. Yang kuingat adalah, esok lusanya sudah ada lima orang teman lain yang bergabung dengan kami untuk pergi ke Tennessee. Arzu memang benar-benar mengejutkan dan sangat bisa diandalkan dalam urusan mengumpulkan orang. Malam-malam berikutnya dipenuhi dengan meeting di basement untuk membahas trip ini. Ada yang mencari rental mobil dengan harga murah dan bisa menyewakannya untuk pengemudi di bawah 25 tahun, ada yang mencari penginapan, ada yang mencari info ke mana harus menyewa kamera, dan aku bertugas untuk membuat daftar tempat wisata yang akan dikunjungi. Semua sibuk. Diskusi di basement kadang berpindah ke Slim Chicken sambil masing-masing menyantap makan malam. Hari itu akhirnya tiba. Mobil, penginapan, jajan, dan kamera sudah siap. Kami berangkat dari Fayetteville sekitar pukul 5 sore,

Upaya-Upaya ‘Melarikan Diri'

Arkansas dikenal dengan sebutan ‘The Natural State’ , negara bagian ini punya banyak sekali sungai, hutan, gua-gua, sumber-sumber mata air panas, dan air terjun. Sebagai orang yang lebih senang menikmati waktu sendiri di dalam kamar, saya awalnya berpikir bahwa saya tidak akan tertarik untuk menikmati ‘petualangan’ di Arkansas. Namun pandemi terjadi, lalu kelas-kelas dipindahkan ke sistem belajar daring, banyak acara dibatalkan, dan saya banyak menangis karena merasa sendirian di negara orang ketika virus mematikan ini sedang gencar-gencarnya menyebar ke seluruh penjuru dunia. Saya tahu saya tidak bisa terus bersedih dan menangis mengunci diri di kamar asrama, jadi begitu salah seorang teman saya mengajak saya untuk pergi hiking , saya langsung mengiyakan. Kami berangkat dari Fayetteville pada pukul 10 pagi. Butuh waktu sekitar 40 menit untuk tiba di Devil’s Den. Kami memarkir mobil tepat di samping sebuah perkebunan, kemudian berjalan ke jalur hiking . Suhu hari itu mencapai 20an de

Farvel

Aku sedang menapaki anak-anak tangga menuju kamar ketika kudengar handphone di saku berbunyi; menandakan adanya notifikasi di salah satu social media milikku. Aku memutuskan untuk mengeceknya sesampai di kamar nanti. Hari ini hari pertama kelas online . Sungguh sesuatu yang sangat di luar perkiraanku. Begitu mendorong kenop pintu kamar 303, aku kemudian menyalakan lampu dari sakelar yang sudah sangat kuhafal tempatnya, meletakkan laptop , buku, dan pena di meja belajar, kemudian mengeluarkan benda persegi panjang berwarna hitam itu dari saku hoodie milikku. Jantungku meloncat ketika melihat nama kontak yang tertera di notifikasi. Aku sudah berhasil memfokuskan pikiran sewaktu kelas tadi berlangsung, berhasil mengesampingkan semua kelabu dan kebingungan yang dengan sangat tega menyelimutiku hari-hari ini. Tapi cukup satu notifikasi, satu, dan semua itu kembali lagi. Aku menarik napas dalam-dalam dan menghembuskannya sebelum jempol kananku menyentuh layar dan membuka aplikasi WhatsAp