Skip to main content

Global UGRAD Program; Proses Seleksi, Tips dan Trik







Tulisan-tulisan saya sebelumnya banyak bercerita mengenai kehidupan saya di Amerika Serikat, tepatnya di Kota Fayetteville, Arkansas. Di tulisan kali ini, saya akan membahas mengenai beasiswa yang memberangkatkan, menyekolahkan dan menghidupi saya selama hidup di sana. Beasiswa Global UGRAD.

Global Undergraduate Exchange Program (Global UGRAD) merupakan salah satu program beasiswa yang disponsori oleh US Department of State dan dikelola oleh World Learning. Beasiswa ini diperuntukkan bagi mahasiswa/mahasiswi jenjang studi S1 dari berbagai negara untuk berkuliah selama 1 atau 2 semester di universitas-universitas di Amerika Serikat. Di Indonesia sendiri, proses seleksi beasiswa ini dikelola oleh AMINEF (American Indonesian Exchange Foundation). Untuk deskripsi lebih lengkap mengenai program ini, silakan klik tautan berikut: https://www.worldlearning.org/program/global-undergraduate-exchange-program/ dan untuk persyaratan-persyaratannya, silakan klik tautan berikut: https://www.aminef.or.id/grants-for-indonesians/fulbright-programs/fellowships/global-undergraduate-exchange-program/.

 

Proses seleksi Global UGRAD terdiri atas tiga tahap: Online Application, Wawancara, dan TOEFL iBT. Kali ini, saya ingin menulis mengenai tips dan trik untuk melewati proses seleksi berdasarkan pengalaman saya.

 

Online Application

1.       Persiapkan diri sedini mungkin

Mengisi aplikasi beasiswa bukanlah hal yang mudah. Ada banyak sekali data yang harus diisi, esai yang harus ditulis, juga dokumen-dokumen yang harus discan. UGRAD biasanya memberi jangka waktu selama 2 bulan bagi pesertanya untuk mengisi aplikasi, pergunakan waktu itu sebaik mungkin.

2.       Menulis Essai

Pada tahap ini, peserta diminta menulis dua buah essai. Saran saya: gunakan bulan pertama untuk menulis essai pertama, dan bulan kedua untuk menulis essai yang satunya lagi. Menulis essai yang bagus dan menarik di antara ratusan bahkan ribuan essai yang lain tentu bukanlah hal yang mudah, dan essai yang outstanding tidak lahir di H-1. Berikan banyak waktu untuk essai; untuk ditulis, dibaca, diberi masukan, direvisi, dibaca lagi, direvisi lagi, dst. Jangan malu untuk meminta bantuan senior, dosen, alumni program atau orang yang anda pandang mampu, untuk membaca dan merevisi essai anda. Jika anda membutuhkan bantuan saya untuk membaca dan merevisi essai  anda untuk aplikasi Global UGRAD, silakan hubungi saya di alamat email berikut: yonajessicadetaq@yahoo.com.

Essai pertama (biasanya) akan meminta anda untuk menjelaskan ‘siapa anda’ dan ‘mengapa anda layak diberi beasiswa ini’. Maka itu, beri banyak waktu untuk essai karena sebelum anda menulis essai pertama, anda perlu mengenal diri anda terlebih dahulu. Essai kedua (biasanya) berisi pilihan dua buah quotes, peserta diminta untuk memilih salah satu quotes dan menulis pandangannya atau merefleksikan quotes itu dengan kehidupannya.

3.       Surat Rekomendasi

UGRAD biasanya mensyaratkan dua buah surat rekomendasi, satunya ditulis oleh dosen dan satunya lagi ditulis oleh dosen lain/pemimpin organisasi atau komunitas yang anda ikuti. Saran saya untuk surat rekomendasi yang pertama: silakan meminta rekomendasi dari dosen yang pernah mengajar anda dan mengenal anda dengan baik. Tidak perlu meminta dari dekan atau pimpinan fakultas atau yang sudah bergelar professor (jika mereka pernah mengajar anda dan juga mengenal anda dengan baik di luar kelas, tentu akan lebih baik jika anda bisa meminta mereka). Tapi kalaupun tidak, cukup anda memintanya dari dosen yang pernah mengajar anda dan mengenal anda dengan baik di dalam maupun di luar kelas.

Mengapa? Supaya surat rekomendasi yang ditulis mampu menjelaskan mengenai diri anda dengan spesifik. Jangan lupa untuk memberi batas waktu untuk dosen anda, beri tahu beliau dengan sopan bahwa anda harus mengumpulkan dokumen di tanggal sekian, sehingga anda berharap tulisannya bisa anda terima beberapa hari sebelumnya. Sama seperti essai, surat rekomendasi yang baik juga tidak lahir di H-1. Maka itu, silakan hubungi dosen anda begitu anda selesai mengunduh format surat rekomendasi yang tertera di portal. – this kinda personal, but as I look back now, I think the biggest contributing factor of why I did make it at the first stage of the tests was because of the recommendation letter from my lecture; I owe him a lot for this!

Surat rekomendasi yang kedua bisa ditulis oleh dosen lain/ketua/pembina dari organisasi atau komunitas yang anda ikuti. Jika anda adalah mahasiswa yang aktif dan mengikuti beberapa organisasi dan komunitas, silakan meminta surat rekomendasi dari salah satu organisasi/komunitas yang paling aktif anda ikuti. Sama seperti dosen dan anda sendiri, ketua organisasi juga belum tentu bisa melahirkan tulisan yang bagus dalam waktu yang singkat. Hubungi beliau sedini mungkin, dan berikan tenggat waktu.

4.       Dokumen

        Selama proses menulis essai, berpikir, merevisi, dan menunggu surat rekomendasi, anda bisa menggunakan waktu yang ada untuk mengscan dokumen-dokumen penting yang harus anda unggah di portal; KTP, transkrip nilai (Indonesia dan Inggris), dan sertifikat TOEFL. Jangan menganggap remeh dan melakukannya di menit-menit terakhir (just in case there is a sudden blackout at the last minutes, or maybe your devices wont work, who knows?)

5.       TOEFL

Syarat minimum skor TOEFL untuk Program UGRAD adalah 500, pastikan skor anda mencapai syarat minimum ini. Untuk memastikannya, anda bisa mengikuti Try Out yang tersedia di situs-situs online sebelum anda mengikuti test TOEFL yang sesungguhnya. Untuk TOEFL di tahap ini, peserta diperbolehkan untuk mengikuti TOEFL Prediction (bukan test TOEFL resmi  – oh and yes, I used TOEFL Prediction to apply for UGRAD). TOEFL prediction biasanya terdapat di lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris, silakan hubungi lembaga-lembaga kursus bahasa Inggris di kota anda untuk menanyakan apakah mereka melaksanakan test TOEFL Prediction (yang bersertifikat). Ini jelas menguntungkan karena biaya pendaftaran TOEFL Prediction biasanya jauh lebih murah dari TOEFL resmi. 

6.       Jangan Malu Bertanya

Jika portal aplikasi mengalami down atau error, segera hubungi World Learning di alamat email yang tertera di website atau portal mereka. Jika ada yang ingin ditanyakan lebih lanjut, silakan hubungi World Learning atau AMINEF, atau juga alumni program (jangan malu atau segan, atau takut dianggap SKSD, we have nothing to be too proud of, we were also like you few years ago)

 

Wawancara

Jika anda lolos di tahap pertama, anda akan dihubungi pihak AMINEF untuk melaksanakan wawancara (the airplane and the allowance are all facilitated by AMINEF, don’t worry!). Berikut beberapa tips dari saya: 

1.       Read What You Wrote

Baca kembali apa yang sudah anda tulis di tahap pertama. Sebagian besar pertanyaan mengulik kembali tulisan anda.

2.       Berlatih Berbicara Bahasa Inggris

Mengingat proses ini dilaksanakan dalam Bahasa Inggris, penting bagi kita untuk terbiasa berbicara dalam bahasa Inggris. Jika anda belum terbiasa bercakap dalam bahasa Inggris, silakan cari teman bicara untuk ‘melatih lidah’ anda. Jangan mencampur bahasa Indonesia dan bahasa Inggris saat menjawab pertanyaan, sebisa mungkin berikanlah jawaban dengan seluruh kata-katanya menggunakan bahasa Inggris.

3.       Datang Lebih Awal

Jika jadwal wawancara anda adalah pukul 9 pagi, usahakan anda sudah tiba di Kantor AMINEF pada pukul 8.30 atau lebih awal. Selain untuk alasan kesopanan, datang lebih awal juga membantu anda untuk akrab dengan lingkungan sekitar. Tidak ada yang lebih buruk daripada datang terlambat, napas masih ngos-ngosan dan langsung masuk ke ruang wawancara. Datang lebih awal juga memberi anda waktu untuk berinteraksi dengan peserta lainnya. Selain untuk membangun koneksi, bercakap dengan peserta lain sebelum masuk ke ruang wawancara (bagi saya pribadi) membantu mengurai rasa gugup saya.

4.       Banyak Membaca atau Mengupdate Informasi Terbaru

Selain bertanya tentang diri anda dan latar belakang anda, penanya bisa saja menanyakan mengenai berita terbaru dalam negeri maupun luar negeri dan meminta pendapat anda mengenai berita tersebut. Be prepared!

5.       Be True

Kalau ada pertanyaan yang belum bisa anda jawab, silakan dengan jujur berkata bahwa anda belum memiliki jawabannya. Mengapa? Karena dari satu jawaban akan timbul pertanyaan lain lagi. Daripada anda berbohong dan semakin gugup, jujur saja berkata bahwa anda belum memiliki jawabannya. Saya saat itu ditanya kampus mana yang ingin saya tuju, dan dengan jujur saya berkata bahwa saya belum banyak melakukan research tentang kampus mana yang prodi Fisikanya bagus (daripada berbohong, menyebutkan nama kampus dengan random dan ditanya lagi mengapa memilih kampus itu?). 

6.       Berdoa

Do I really need to explain this part, dear Indonesians?


            And yes, the interviewers are friendly, don’t worry! 

 

TOEFL iBT

Setelah lolos tahap wawancara, finalist harus mengikuti test TOEFL iBT. Tahap ini penting untuk penempatan anda. Jika di kota anda tidak tersedia tempat yang melaksanankan TOEFL iBT resmi, anda akan diterbangkan ke kota lain yang memiliki lembaga yang menyediakannya. Biaya test, tiket pesawat, hotel, dan allowance ditanggung AMINEF. Peserta diharapkan mempersiapkan diri sendiri (AMINEF tidak menyediakan atau membayar kursus atau privat bagi anda). Silakan berlatih melalui website-website dan aplikasi-aplikasi yang bisa diunduh gratis (there are a lot!). Salah satu pembeda antara TOEFL ITP dan iBT adalah: pada TOEFL iBT, terdapat section speaking (dengan batas waktu tertentu). Perbanyak berlatih agar anda mengetahui section mana yang ‘kurang’ bagi anda, supaya anda bisa mempertajam kemampuan anda di section tersebut.

 

Demikian tips dari saya, semoga membantu. Good luck!


Comments

  1. Nice sharing. Thank you Yona. God bless you

    ReplyDelete
    Replies
    1. You're welcome. I hope this helpful. God bless you too!

      Delete
  2. Halo kak Yona, izin tanya, jangka waktu dari proses aplikasi hingga ke tahap wawancaranya berapa lama ya? Thank you in advance. GBU.

    ReplyDelete

Post a Comment

Popular posts from this blog

Tujuh Petualang

Tennessee, 17-20 Januari 2020 “ I wanna go to Tennessee” kataku pada Arzu pagi itu. “ Me too! Well, let’s go next weekend! we have a break next Monday, so looong weekend is coming!” balasnya. Yang kuingat adalah, esok lusanya sudah ada lima orang teman lain yang bergabung dengan kami untuk pergi ke Tennessee. Arzu memang benar-benar mengejutkan dan sangat bisa diandalkan dalam urusan mengumpulkan orang. Malam-malam berikutnya dipenuhi dengan meeting di basement untuk membahas trip ini. Ada yang mencari rental mobil dengan harga murah dan bisa menyewakannya untuk pengemudi di bawah 25 tahun, ada yang mencari penginapan, ada yang mencari info ke mana harus menyewa kamera, dan aku bertugas untuk membuat daftar tempat wisata yang akan dikunjungi. Semua sibuk. Diskusi di basement kadang berpindah ke Slim Chicken sambil masing-masing menyantap makan malam. Hari itu akhirnya tiba. Mobil, penginapan, jajan, dan kamera sudah siap. Kami berangkat dari Fayetteville sekitar pukul 5 sore,

Aku Sudah Di Sini

Fayetteville, 6 Januari 2020 Aku sudah benar-benar di sini. Ini sudah pukul delapan malam, dan aku baru punya momen sunyi untuk menyadari bahwa sungguh aku sudah benar-benar di sini. Pesawatku mendarat di Northwest Arkansas Regional Airport pukul 11.57, dan aku tiba di kampus pukul 13.00. Begitu tiba, aku langsung mengurusi beberapa administrasi yang berkaitan dengan asrama, dilanjutkan dengan pergi berbelanja di Walmart untuk mengisi kamarku yang kosong, serta keperluan-keperluanku yang lain. Aku tiba kembali di kampus sekitar pukul 17.00, membawa seluruh hasil belanjaku ke kamar, memasang seprai yang baru kubeli, dan mencoba terlelap. Tapi tak bisa. Usahaku untuk terlelap memakan waktu satu jam, dan sungguh selelah apapun aku tetap tidak bisa tidur. Aku menghubungi Arzu temanku dan mengajaknya makan malam. Kami makan di satu-satunya restoran cepat saji di dalam lingkungan kampus yang untungnya sudah dibuka. Perkuliahan baru akan dimulai minggu depan, kampus masih sepi. Dining Hal